Selasa, 11 Februari 2014

Artifisial Intelligence



A. Sejarah.

Ketika kita berbicara mengenai sejarah AI mungkin yang pertama kali terpikir dalam benak kita adalah era 80-an hingga kini, tapi ternyata AI sudah mulai digugah sejak abad ke-13. Ketika itu Al – Jazari berhasil menciptakan robot humanoid pertama yang berfungsi sebagai robot musisi, yang bisa memainkan alat musik. Kemudian pada abad ke-18 Hishashige Tanaka berhasil membuat robot boneka yang bisa menuangkan teh dan menulis huruf Kanji.
Pada masa awal teknologi computer, bahkan ilmuwan AI memiliki impian luar biasa tentang robot dan mesin berpikir. Sebuah tulisanyang sangat berpengaruh ditulis pada awal tahun 1940an oleh seorang psikiater asal Chicago, W.S. McCulloch, serta mahasiswanya, W. Pitts. Dalam tulisan tersebut mereka mengenalkan sebuah konsep yang memiliki pengaruh sangat besar bagi para ilmuwan computer, termasuk Von Neumann dan juga para PDP. Berdasarkan konsep bahwa pikiran adalah hasil kerja otak, terutama bagian dasar otak atau simpul-simpul saraf, mereka beranggapan bahwa simpul-simpul saraf tersebut bisa dipandang sebagai “peralatan logika”, yang beberapa simpul serta hubungannya bisa dipandang sebagai logika yang proporsional.
Sedangkan diabad komputer modern AI mulai digagas sejak Mc Mulloh dan Pitts mengusulkan model matematis bernama perceptron dari neuron didalam otak. Dalam hal ini mereka menunjukan bahwa neuron memberikan reaksi yang berbeda terhadap waktu input yang diberikan. Kemudian pada tahun 1950 AlanTuring melalui paper-nya mencoba menjawab, apakah komputer dapat berpikir.
Pada tahun 1956 John Mc Carthy menyelenggarakan konferensi bernama “The Dartmouth summer reaserch project on artificial intellignce” yang dihadiri oleh ahli komputer dari seluruh dunia untuk membahas dasar bagi pengembangan dan penelitian AI. Saat itu Mc Carthy mengusulkan definisi AI adalah “ AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan komputer untuk dapat memiliki kemampuan dan berprilaku seperti manusia”.
AI terus berkembang sejak konferensi Darthmouth. Awal pekerjaan dipusatkan pada seperti Game playing (misalnya: audio dengan kecerdasan dan permainan catur(chess player), pembuktian teorema (theorem proving) pada Tugas-tugas formal (Formal Tasks). Utamanya adalah permainan catur yang paling dapat diaplikasikan dan diterima, karena pengalaman permainan catur seorang programer dapat terus diterapkan pada komputer untuk meningkatkan kemampuan berpikir komputer tersebut dalam bermain catur.
Logic theorist diawal percobaan untuk membuktikan teorma matematika. Ia mampu membuktikan beberapa teorema dari bab 1 Prinsip Matematika
Whiteheat dan Russell. Theorema Gelernter (1963) membuktikan pencarian area yang lain dari matematika yaitu geometri.  Pada tahun 1963, pemecahan masalah umum menggunakan object, pembuktian dengan atraksi(eksternal).
Dari awal pekerjaan AI ini memindahkan lebih khusus tugas yang sering berguna antara lain:
a. Tugas biasa/keduniaan(Mundane Tasks)
•Persepsi:
-    Vision
-    Speech
• Natural language :
- understanding
- generation
- translation
• Commonsence Reasoning ( pertimbangan berdasarkan pikiran sehat):
– robot control
b. Tugas Formil(Formal Tasks)
• Games :
- chess checkers
• Matematics:
- geometri
- logic
- proving properties of programs
c. Tugas Ahli(Expert Tasks)
• Teknik
- Design
- Fault Diagnosis
- Planning
• Scientific analysis
• Medical : Diagnosis & Theraphy.

Sejak tahun 80-an perkembangan AI menjadi sangat pesat karena didukung oleh mulai terjangkaunya harga komputer sehingga berbagai universitas bisa mempelajari dan mengembangkannya.
Berikut ini ini rangkuman singkat sejarah perkembangan AI :
1206 Robot humanoid pertama karya Al-Jazari
1796 Boneka penuang the dari jepang bernama Karakuri
1941 Komputer elektronik pertama
1949 Komputer dengna program tersimpan pertama
1956 Kelahiran dari Artificial Intelligence pada Dartmouth conference
1958 Bahasa LISP dibuat
1963 Penelitian intensif departemen pertahanan Amerika
1970 Sisem pakaer pertama diperkenalkan secara luas
1972 Bahasa Prolog diciptakan
1986 Perangkat berbasis AI dijual luas mencapai $425 juta
1994 AC berbasis Neuro fuzzy dijual
2010 Sistem kecerdasan buatan untuk Pesawat komersial BOEING 900-ER ramai digunakan
2011 Service Robot untuk restoran berhasil dibuat di Indonesia
2012 Sistem Pakar Troubleshooting Komputer berbasis Fuzzy dan Self Learning
2012 Sistem immune pada Deteksi spam diciptakan

Dengan perkembangan teknologi dan penyediaan fasilitas yang semakin baik dewasa ini maka bukan tidak mungkin AI akan terus meningkat sampai pada akhirnya benar-benar menyamai kemampuan manusia sehingga akan menggantikan pekerjaan manusia. tinggal nanti bagaimana kita sebagai akademisi dan masyarakat luas menyikapi pemanfaatan AI sebagai asisten manusia sampai batas tertentu agar tidak mengancam keberadaan manusia itu sendiri.

B. Artifisial Intelligence dan Kognisi Manusia

Menurut John McCarthy, 1956, kecerdasan buatan adalah untuk mengetahui dan memodelkan proses- proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia. Bagian utama aplikasi berbasis kecerdasan buatan: Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran, dan hubungan antara satu dg lainnya. Mesin Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman atau aturan. Tujuan dari kecerdasan buatan : Membuat mesin menjadi lebih pintar, memahami apa itu kecerdasan, membuat mesin lebih bermanfaat.
Kognisi merupakan kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Selain itu, kognisi manusia sendiri adalah proses-proses mental atau aktivitas pikiran manusia dalam mencari, menemukan, atau mengetahui dan memahami informasi dari lingkungannya.
Beberapa kelebihan kecerdasan buatan dan kecerdasan alami (manusia) :
- Kelebihan kecerdasan buatan, antara lain :
  1. Kecerdasan buatan lebih tahan lama dan konsisten, bahakan dapat dikatakan permanen sejauh program dan sistemnya tidak diubah.
  2. Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarluaskan, sedangkan kecerdasan alami (manusia) membutuhkan proses belajar mengajar untuk mentransfer kecerdasan.
  3. Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan
  4. Kecerdasan buatan cenderung dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dan lebih cepat dibanding dengan kecerdasan alami (manusia)
- Kelebihan kecerdasan alami (kognisi manusia), antara lain :
  1. Kecerdasan alami bersifat kreatif. Kecerdasan alami dapat berkembang dengan mudah dan dapat menciptakan kreasi baru
  2. Kecerdasan alami memungkikan manusia untuk menggunakan pengalaman secara langsung. Sedangkan kecerdasan buatan harus bekerja dengan input-output simbolik.
  3. Manusia dapat memanfaatkan kecerdasannya secara luas, tanpa batas. Sedangkan kecerdasan buatan memiliki batasan.
 C. Sistem Pakar dan Artifisial Intelligence Sebagai Expert System.

Expert System (ES) adalah turunan dari Artificial Intellegence (AI), maksudnya adalah pengembangan dari AI yang terintegrasi dengan beberapa pendekatan pakar atau ahli sesuai dengan bidang kajiannya.
ES memiliki kemampuan memecahkan masalah dan menggunakan penalaran dengan mengadopsi kemampuan yang dimiliki oleh pakar. Sehingga permasalahan yang awalnya hanya bisa diselesaikan oleh pakar kini bisa diselesaikan oleh orang biasa. Dengan kata lain data base pada ES adalah kemampuan yang ada pada otak sang pakar. Sehingga buat seorang pakar ES juga sangat berguna sebagai asisten, bahkan buat pakar perancang ES tersebut.
Secara singkat penggunaan ES bisa digambarkan sebagai berikut :
Tiga komponen utama yang tampak secara virtual di setiap sistem pakar adalah :
1.      Basis pengetahuan
Merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan masalah. Terdiri dari 2 elemen dasar yaitu :
a. Fakta yang berupa informasi tentang situasi permasalahan, teori dari area permasalahan atau informasi tentang objek.
b. Spesial heuristik yang merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan
fakta.
2.      Mesin inferensi
Membuat inferensi yang memutuskan rule-rule mana yang akan digunakan.
3.      Antarmuka pengguna.
Merupakan bagian dari sistem pakar yang berfungsi sebagai pengendali masukan dan keluaran. User interface melayani user selama proses konsultasi mulai dari tanya-jawab untuk mendapatkan fakta-fakta yang dibutuhkan oleh inference engine sampai menampilkan output yang merupakan kesimpulan dan solusi.
Informasi dari pakar harus dijadikan pengetahuan bagi system pakar yang akan kita kembangkan. Pengetahuan dari system pakar selanjutnya dapat direpresentasikan dengan beberapa cara. Salah satu yang paling umum untuk merepresentasikan pengetahuan dalam bentuk aturan IF-THEN, misalnya : If alarm berbunyi and Lampu menyala Then hubungi pemadam kebakaran.

Beberapa contoh Expert System yang berbasis psikologi diantarannya adalah Elliza dan Parry. Berikut ini penjelasannya :
a.       Eliza
Merupakan program yang dibuat oleh Joseph Weizwenbaum (1967). Program ini dapat melakukan terapi dengan melakukan terapi terhadap pasien dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
b.      Parry
Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid.

Selain kedua ES diatas masih ada banyak ES lain yang diantaranya :
a.       Logic Theorist
Diperkenalkan saat konferensi Dartmouth, program ini dapt membuktikan teorema-teorema matematika.
b.      Net Talk
NET Talk adalah sebuah program yang belajar mengucapkan teks bahasa Inggris yang ditulis dengan menjadi teks yang ditampilkan sebagai masukan dan pencocokan transkripsi fonetik untuk perbandingan.
c.       Sad Sam
Program ini dibuat oleh Robert K. Lindsay. Program ini dapat mengetahui kalimat – kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.





Sumber :

http://fayruzzhalielah.blogspot.com/2012/10/sejarah-artificial-intelligence-ai-dan.html

http://usberstop.wordpress.com/2012/10/26/sejarah-artificial-intellegence/

http://usberstop.wordpress.com/2012/10/26/artificial-intellegence-dan-sistem-pakar-expert-system/

Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif (8th ed.). Jakarta: Erlangga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar