Minggu, 22 April 2012

Kepribadian Menurut Behavioristik Dan Psikoanalisis


            Semua orang pasti memiliki kepribadian yang sehat, tapi tidak menutup kemungkinan ada juga orang yang memiliki kepribadian yang tidak sehat. Bicara mengenai kepribadian sehat, apa yang dimaksud dengan kepribadian sehat itu sendiri? Dapatkah kita menjadi pribadi yang sehat? Setiap orang pasti bisa memiliki kepribadian yang sehat asalkan dia memiliki kepribadian yang positif dalam diri masing-masing individu.

            Ahli-ahli psikologi pertumbuhan (kebanyakan diantara mereka memandang diri mereka sebagai ahli-ahli psikologi humanistik) telah memiliki suatu pandangan yang segar terhadap kodrat manusia. Apa yang mereka lihat adalah suatu tipe orang yang berbeda dari apa yang digambarkan oleh behaviorisme dan psikoanalisis, bentuk-bentuk psikologi tradisional.

           Ahli-ahli psikologi humanistik semakin kritis terhadap tradisi-tradisi ini karena mereka percaya bahwa behaviorisme dan psikoanalisis memberikan pandangan-pandangan terbatas tentang kodrat manusia, mengabaikan puncak-puncak yang akan didaki oleh orang-orang yang memiliki potensi. Tuduhan dari pengeritik-pengeritik ini ialah bahwa behaviorisme memperlakukan manusia sebagai suatu mesin, yaitu suatu sistem kompleks yang bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum (menurut B.F. Skinner)

      Baik behaviorisme maupun psikoanalisis tidak berbicara mengenai potensi kita untuk bertumbuh, keinginan kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak daripada yang ada. Tentu saja, segi-segi pandangan ini memberikan suatu gambaran yang pesimistis tentang kodrat manusia. Kita dilihat oleh behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan oleh ahli-ahli psikoanalisis sebagai korban dari kekuatan-kekuatan biologis dan konflik-konflik masa kanak-kanak.

         Meskipun kebanyakan ahli psikologi pertumbuhan tidak menyangkal bahwa stimulus-stimulus dari luar, instink-instink dan konflik-konflik masa kanak-kanak mempengaruhi kepribadian, namun mereka tidak percaya bahwa manusia merupakan korban yang tak dapat berubah dari kekuatan-kekuatan ini. Gambaran ahli psikologi pertumbuhan tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas kita untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi diri kita, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan kita.

        Pendukung-pendukung gerakan potensi manusia mengemukakan bahwa ada suatu tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang sangat diperlukan, yang melampaui “normalitas”, dan mereka mengemukakan bahwa manusia perlu memperjuangkan tingkat pertumbuhan yang lebih maju supaya merealisasikan atau mengaktualisasikan semua potensinya. Dengan kata lain, tidak cukup hanya bebas dari sakit emosional; tidak adanya tingkah laku neurotis atau psikotis tidak cukup untuk menilai seseorang sebagai pribadi yang sehat. Tidak adanya sakit emosional hanya meruoakan suatu langkah pertama yang dipelukan untuk pertumbuhan dan pemenuhan.

       Sampai sekarang kita hanya menggambarkan apakah yag bukan kepribadian sehat. Ada suatu alasan yang wajar terhadap hal ini; kita tidak mengetahui dengan pasti apa itu kepribadian sehat karena terdapat sedikit persesuaian pendapat di kalangan ahli-ahli psikologi yang bekerja dalam bidang ini. Hal yang paling baik yang dapat kita capai pada tingkat pengetahuan kita ini adalah meneliti konsepsi-konsepsi tentang kesehatan psikologis yang positif itu yang tampaknya sangat sempurna, melihat apa yang telah dikatakan oleh konsepsi-konsepsi tersebut mengenai diri kita sendiri.


Daftar Pustaka:
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan (Model-Model Kepribadian Sehat). Yogyakarta: Kanisius.


1 komentar:

  1. Jadi, pandangan behavioristik lebih kepada individu merespon secara pasif terhadap stimulus dr luar dan psikoanalisa melihat kejadian-kejadian pada masa kanak-kanak. Nice posting, Theo! :D

    BalasHapus